Friday, May 11, 2007

Yin dan Yang (harus seimbang)

Yoo ayo.. ayo Persib Bandung...
Kuingin engkau harus Menang...

Itulah suara gemuruh yang terdengar di stadion Siliwangi Bandung ketika tim kesayangan kota Bandung itu berlaga. Ribuan bobotoh memadati setiap tribun, tak ada sejengkal tempat pun yang terbebas dari pantat bobotoh ketika terduduk sambil menyaksikan pertandingan pasukan kesayangannya itu. Bukan hanya di dalam stadion yang ramai, suasana di luar stadion pun berubah menjadi lautan biru, ternyata kapasitas stadionlah yang membuat mereka harus puas melihat pertandingan Persib melalui layar lebar yang tertancap kokoh meskipun sesekali gambar tidak muncul karena kabel terkait oleh kaki bobotoh.

Sementara itu, dengan wajah serius sambil menikmati secangkir kopi dan menghisap sebatang rokok Marl**** aku menikmati permainan Persib melalui televisi di rumah(sesekali aku berfikir:berapa ya share trans TV ;).

Saking asyiknya menonton, akupun terlupa akan kewajibanku untuk shalat Ashar. Tanpa pikir panjang aku pun bergegas shalat ketika babak pertama usai. Selain shalat aku pun berencana mencuci baju, sambil tergesa-gesa aku berlari ke dalam kamar dan menggulung tumpukkan baju yang kotor itu untuk kumasukan ke dalam ember yang telah berisi air detergent. Akupun kembali melanjutkan tontonan kesukaanku tadi meskipun agak sedikit terlambat. Sebatang rokok pun harus terlepas dari kotaknya untuk ku hisap.

singkat cerita
GOOOOOLLLLL.......
Seisi rumahku ramai ketika Persib berhasil menjaringkan bola ke gawang lawan, tetangga di sekitar rumahku pun tak kalah kerasnya berteriak, apalagi ribuan penonton yang ada di dalam stadion. Wajahku seakan penuh semangat.

Menit-menit pun berlalu hingga peluit akhir berbunyi, hatiku lega dengan kemenangan ini. Ditambah Persib berhasil menempati posisi puncak. "Bravo Persib, semoga kau menjadi jawara pada liga ini. Amin....".

Namun, kesenangan yang teramat itu harus pupus seketika, Hand Phone ku ada di celana yang aku rendam tadi. Hikz....

Thursday, May 10, 2007

Cinta Kau dan Dia

Sebuah cinta yang begitu tulus dan murni kuberikan kepada dua insan di bumi ini.
Dia adalah Ibu ku dan Kekasihku. Begitu besarnya cintaku kepadanya hingga waktupun tak mampu mengukur untuk mengakhiri.

Kebahagiaanku sempurna ketika keduanya berada didekatku. Tapi sebaliknya, hati dan otak ku seakan hilang begitu salah seorang darinya meminta izin untuk meninggalkanku sementara.

Tetaplah disampingku Sayang!!
Hingga aku hanya mampu bernafas satu kali untuk selamanya..
Tetaplah disampingku Sayang!!

ToM

Wednesday, May 9, 2007

Rindu Tak Berujung

Kok bisa ya...? tiba-tiba rasa itu muncul tanpa aku sadari. Rasa yang aku dulu alami kini hadir kembali, padahal fikiranku telah kosong sekiranya satu tahun lalu.
Namun ada satu yang tak pernah berubah yaitu rasa sayang dan cintaku pada dirinya. Dulu cintaku besar padanya, kini juga besar. Dulu cintaku tulus dan suci, kini juga masih sama. Tapi, Dulu kau masih sendiri, kini tidak.

ToM
malamharimataharimalam.blogspot.com

Bos, Sahabat, & Pacar

HAHAHA... ketawa, terkejut, yang pasti aku mengucapkan astagfirullahaladzim. Sore itu aku berbincang dengan seorang teman sekaligus bos di perusahaan tempatku bekerja. Aku dan dia (bos) memang belum terlalu lama saling kenal, tapi kita sudah cukup banyak menyisihkan waktu untuk saling bertukar pikiran mulai dari masalah kerjaan hingga ke masalah pribadi.
Namun ada sesuatu yang tiba-tiba mengejutkanku pada obrolan kali ini. Dia terkesan gugup dan kata-kata yang diucapkannya pun terbata-bata, tidak seperti biasanya. Perasaan ingin tahu pun menyuruhku untuk terus pro aktif dengan melemparkan sejumlah pertanyaan. Pertanyaan pertama adalah, "Mas, mau pindah kerja?" dan ia pun menjawab "Gak, tapi aku mau curhat aja tapi ini sangat rahasia, aku gak ingin orang tahu". Akupun semakin penasaran, "Ok mas percaya dech ma saya, saya pasti akan menjaga kerahasiannya" (sambil hatiku bertanya-tanya terus). "Begini, aku mau bilang mengenai masalah aku yang selama ini mengganggu pikiranku, sebenarnya ini adalah sebuah kecenderungan dalam diriku yang mungkin orang lain gak bisa menerimanya", mukanya terlihat pucat dan memerah padam. Aku pun menanggapinya, "Memang masalah apa sech mas sampai segitunya?".

Selang beberapa detik, dia mengajakku kesebuah tempat di ujung bagian perkantoran aku pun bergegas mengikutinya. Di sebuah balkon kantor dengan ketinggian kurang lebih 50 meter dari lantai dasar kami pun melanjutkan perbincangan. Kata pertama diucapkan olehnya, "Sebenarnya aku mempunyai kelainan lain, aku seorang yang menyukai sesama jenis. Aku paling gak tahan apabila melihat cowok padahal aku sudah mempunyai seorang isteri dan seorang anak". Dengan muka yang teramat terkejutnya, "masa sich mas?? aku gak ngeliat sosok seseorang guy dalam diri mas, yang aku tahu mas adalah seorang yang sangat tekun beribadah dan berpenampilan wajar, kok bisa??" rasa heran dan sedikit menjaga jarak aku bertanya. Wajahnya pun semakin memerah ia berkata, "Ya, inilah yang selama ini mengganggu pikiranku hingga pekerjaanku pun terkorbankan. Semua pikiranku dipenuhi oleh kamu? kamu ganteng, aku suka banget ma kamu" ?;"";#$@$%^&* Gubrak.

tom
malamharimataharimalam.blogspot.com